Kamis, 11 Juni 2009

Sepucuk surat

Wahai anak manusia!

Coba perhatikan! Siapakah diantara manusia megah masa lalu yang tetap kekal sepanjang zaman? Kematian sudah benar-benar diambang pintu, tidak lama lagi, dan tidak dapat dipungkiri, lalu sebentar lagi kamu akan bersama segala bencana itu. Perhatikanlah dan renungkanlah sebelum datang zaman yang penuh keajaiban.


Katakanlah kepada orang-orang yang terpedaya di dunia ini; sibuk dengan barang haram; mengkonsumsi yang batil; dan bahkan lalai memenuhi kewajiban pada Ilah mereka, bahwa besok mereka pasti akan celaka. Harta kekayaan yang mereka kumpulkan itu tidaklah akan mendatangkan manfaat kepadanya sedikit pun. Ketika datang masanya nanti, harta itu akan dipanaskan dan disetrikakan ke kening, pinggang dan punggung mereka. Apakah tidak terpikir oleh akal dan hati mereka hari yang amat menakutkan itu? Tidakkah mereka ingat suatu hari dimana pada hari itu mereka dikuburkan dan akan disiksa sejadi-jadinya, lalu harta itu menjadi ular bertanduk yang akan menerkam meraka, sedangkan hartanya yang banyak itu diperebutkan oleh orang-orang yang ditinggalkannya? Harta itu akan diminta pertanggungjawabannya kepada mereka, sedang mereka tidak lagi dapat memanfaatkannya. Ahli warisnyalah yang akan memakainya. Sudah berapa banyak peringatan datang kepada mereka namun tidak mereka dengar. Betapa ancaman demi ancaman dihadapkan kepada mereka namun mereka tidak khawatir sedikit pun.

Wahai orang yang ridha atas nama kezaliman, berapa banyak kezaliman yang telah engkau perbuat! Penjara buat engkau adalah neraka jahannam dan yang menjadi hakim adalah Allah SWT sehingga engkau tidak bisa mengelak dari keputusan.

Kuburan engkau amat menakutkan, maka ingatlah hari penangkapan engkau nanti. Masa penghabisan atas engkau sungguh panjang, maka perbaikilah diri engkau. Umur engkau sangatlah pendek ibarat satu hari. Oleh karena itu, bersegeralah memanfaatkan hari-hari yang masih tersisa dan bernahagialah dengan cita-cita yang hakiki. Sesungguhnya kezaliman itu tidaklah akan dibiarkan sebesar semut pun daripadanya. Jika engkau melihat sebuah kezaliman terjadi, maka cegahlah karena kalau engkau diam, boleh jadi engkau akan dapat petaka pada malam harinya. Orang yang berakal adalah orang yang selalu waspada terhadap hari-harinya, karena pembalasan yang membahayakan selalu siap sedia menghantam.

Wahai hamba Allah! Panjangnya malam dan bentangan siang akan meruntuhkan ajalmu. Alamat akhir pemukim dunia adalah kebinasaan. Akhir dari kesehatan adalah penyakit. Sedangkan setelah semua cita tercapai, maka hujaman ajal segera menyerang. Tangisilah jiwamu yang sedang sakit, karena tangisan itu akan menyebabkan kamu memperoleh hak-hak abadinya. Betapa aneh bagi mereka yang telah menyaksikan kematian saudaranya, namun ia masih saja merasa aman dari bencana besar. Ia sudah dipancari oleh nur-nur awal perjalanan panjang itu, namun hatinya benar-benar buta melihat nur tersebut. Sudah semestinya kamu menumpahkan air mata mengenamg nasib yang menimpamu. Sudah berapa bekalmu? Sudah rindukah engkau dengan tuhanmu? Ataukah kamu justru takut bertemu dengan-Nya karena besarnya dosa dan kelalaianmu!? Sesungguhnya siksaan tuhanmu benar-benar akan dilaksanakan, dan tidak seorang pun yang mampu menolak.

Renungkanlah!

Wahai orang yang setiap umurnyabertambah yang sebenarnya umurnya itu menjadi berkurang, wahai orang yang tidak takut kepada malaikat maut padahal malaikat itu selalu memburunya, wahai orang yang condong kepada dunia dan merasa tidak mempunyai kekurangan sama sekali, wahai orang yang berlebih-lebihan dalam hidup ini yang tidak bersegera meraih kesempatan yang masih ada, wahai orang yang telah mendapat petunjuk lalu mengunduerkan diri dari petunjuk itu karena menuruti hawa nafsunya, siapakah yang akan menolong engkau nanti di padang mahsyar ketika semua rahasia dibukakan? Alangkah mengherankan jiwa yang dapat tidur nyenyak di malam hari dapat melipakan begitu saja akan hebatnya kondisi mati dan kiamat! Ia mau mendengar nasehat, tapi setelah itu nasehat tersebut berlalu bagai angin.

Di dadamu terdapat burung hawa nafsu yang suka terbang ke angkasa, dan burung itu sudah membuat sarang kuat di hatimu! Masa berlalu, para raja besar bagaikan gunung yang pernah hidup! Pasukan besar pernah bersimaharajalela! Namun, gerakan mereka sudah ditenangkan oleh lahad dan dibungam oleh barzakh. Kotoran dosa yang terdapat pada hatimu lebih kumuh daripada kotoran daki yang ada pada badanmu! Wahai semua manusia yang suka memperlihatkan kebesaran, apakah kamu selalu mersa aman dari penanaman dan pembalikan tubuhmu dalam lahad? Lalu jasadmu akan disikasa? Dan lebih dari itu, wahai anak Adam yang tetap berteman dengan cela sedangkan uban sudah berkumpul di kepala, lalu kamu akan menjadi sejarah saja, renungkanlah nasehat ini!
Alangkah mengherankan, mata engkau bisa tidur nyenyak sepanjang malam, sementara malaikat yang akan menjemput engkau tidak pernah tidur. Kapankah engkau akan takut dengan ancaman dan peringatan? Kapankah api ketakutan akan bercokol dan menyala di hatimu? Sampai kapankah kebaikan engkau akan menjadi habis dan kejahatan engkau akan terus bertambah? Kapankah engkau akan takut kepada suatu hari yang pada hari itu seluruh anggota tubuh akan berbicara dan menjadi saksi?

Wahai orang yang sedikit bekalnya sedang perjalanan masih jauh!

Renungkanlah!

by. Satria (dikutip dari buku “70 golongan ahli neraka”)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisikan komentar disini: